Rabu, 17 Juli 2013

berbagi pengalaman

Kegigihan seorang anak”

Sebuah kehidupan antara seorang anak yang sangat ingin melanjutkan kuliah di luar kota. Anak ini sangat berprestasi, keinginannya yang hampir tak terwujudkan membuat_a hampir frustasi. Namun kehendak tuhan yg begitu besar sehingga dapat mewujudkan impiannya.

Sebut saja nama ku diya. Aku seorang anak yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Awal_a kehidupan kami serba berkecukupan, namun ketika dunia berputar di kehidupan kami membuat kami kekurangan. Dan ketika saat itulah aku mulai membutuhkan dana untuk melanjutkan kuliah ke luar kota. Aku memang anak yang berprestasi dan siswa yang di banggakan semua guru di sekolah. Namun itu semua tidak membantuku untuk melanjutkan sekolahku, karena untuk kuliah juga membutuhkan dana yang cukup besar.

          Saat aku meminta ibuku untuk melanjutkan sekolahku, ibuku menangis dengan permintaan ku itu dan hanya bisa berdoa   “ ya ALLAH anak ku begitu semangat dan gigih untuk kuliah, namun aku tak sanggup memenuhi keinginannya, padahal aku tlah membuat dia gagal menjadi seorang polwan, dan untuk hal ini juga aku tak sanggup, apa yang harus aku lakukan y allah”.  Ketika saat itulah aku seperti tak ada semangat hidup. Ibuku tak sanggup melihat ku yang selalu termenung, dan akhirnya ibuku pun berusaha untuk mencari pinjaman kepada saudara dan tetangga, meskipun ibuku mendapatkan hinaan “ kalau kau gak sanggup menyekolahkan anakmu gak usah sok mau nyekolahin anak”  itulah hinaan yang langsung terdengar di telingaku. Namun ibuku tak mendengarkan hinaan orang terhadapnya, meskipun ia menangis mendengarnya. Kebesaran Tuhan pun selalu datang pada HambaNya yang selalu berserah diri padanya, dan akhirnya aku dapat kuliah di luar kota dengan uang hasil pinjaman.

Tidak lama kemudian akupun berangkat ke luar kota sendirian, keadaan itu membuatku sedih karna berangkat sendirian ke kota yang sama sekali belum pernah ku datangi, rasa takut, sedih, bahagia, sudah menyatu dalam hatiku, tangisan antara aku dan keluargaku membuatku gak karuan.

Sesampai aku di sana aku tidak semangat buat beraktivitas apapun, tempat yang baru, orang2 yang baru membuatku terus menangis, namun sejenak aku membayangkan wajah ibuku membuatku sadar akan tujuanku.

Kuliah mulai ku jalani dan aku sadar akan keadaan orang tuaku dan akhirnya aku memutuskan kuliah sambil bekerja, sulitnya mencari pekerjaan membuatku sempat mengeluh, dan ada seorang ibu rumah tangga yang menawarkan aku pekerjaan sebagai tukang cuci, dan akhirnya aku menerima pekerjaan itu, walau pun bayarannya tidak mencukupi kebutuhan aku tetap semangat untuk menjalaninya namun itu tidak menggangu kuliah dan prestasiku,hinaan dari teman-teman kuliah ku pun sangat mengiris perasaanku. Namun aku percaya setiap hinaan org akan membuahkan hasil yang baik dengan kesabaran dan akhirnya di kuliah aku mendapatkan beasiswa sehingga dapat membantu keuanganku.  Semester demi semester ku jalani dan pada semester 4 aku dapat kerjaan di sebuah restaurant pizza dan tak lupa aku bersyukur pada tuhan yang selalu memberiku jalan untuk kebaikan. Hampir satu tahun aku bekerja di restaurant itu sebagai waiters aku pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaan ku karena aku harus PKL diluar kota. Dan untuk mengoptimalkan keuanganku agar tidak membebani ibuku aku pun memutuskan untuk ikut MLM dengan membawa katalog. Akhirnya PKL ku pun selesai dan MLM yang ku jalanipun semakin membaik. Peringkat dalam MLM pun  membuatku sering dapat bonus dari penjualan ku. Sampai pada akhirnya aku dapat perigkat member yang cukup tinggi.

Namun semua tidak selalu berjalan dengan baik, kepintaran yang kumiliki membuat aku termanfaankan oleh sahabatku sendiri. Aku berfikir begitu kejam dunia ini sahabat sendiri memanfaatkan ku. Namun aku berfikir kalau semua akan ada hikmahnya.
Semester  6 dan 7 pun selesai dan saatnya aku memasuki semester 8, dimana aku mulai menyusun skripsi. Dan aku sangat membutuhkan uang, uang hasil MLM ku pun habis untuk menyiapkan skripsiku sehingga aku memutuskan untuk berhenti dari MLM itu. Dan aku mencoba untuk meminta dana dari orang tuaku namun kondisi keuangan keluargaku juga habis untuk kuliah dan biaya sekolah adik adikku, sementara hutang ibuku sudah semakin menumpuk dan aku hampir putus kuliah,namun ibuku tetap berusaha membiayai skripsiku dengan modal jualannya.  Dan saat dana sudah cukup masalah pun datang dari dosen yang tidak suka samaku yang selalu berusaha untuk mengundur ngundur waktu persidangan skripsiku.  Aku tidak mengeluh aku mencoba untuk bersabar menghadapi dosen tersebut dan tuhan membuka hati dosen itu. Dan akhirnya aku sidang skripsi dengan hasil nilai A.

Akhirnya aku sah jadi sarjana S.T rasa syukur yang teramat besar ku panjatkan pada Allah. Akupun pulang ke kampung halamanku dan menemui orang tuaku yang sangat menyayangiku. Aku pun langsung di panggil kepala sekolah SMA dan SMK d kampung ku untuk mengajar sebagai guru Komputer . aku juga mulai membuat bisnis kecil- kecilan dan mulai membantu keuangan orang tuaku, melunasi hutang2 ibuku, membantu sekolah adik-adikku. Rasa bahagia yang kurasakan karena bisa menjadi anak yang berguna bagi orang tuaku dan adik-adikku.

“kisah seorang kakak"
sumber : saya sendiri donk..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar