“Kegigihan seorang anak”
Sebuah kehidupan
antara seorang anak yang sangat ingin melanjutkan kuliah di luar kota. Anak ini
sangat berprestasi, keinginannya yang hampir tak terwujudkan membuat_a hampir
frustasi. Namun kehendak tuhan yg begitu besar sehingga dapat mewujudkan
impiannya.
Sebut saja
nama ku diya. Aku seorang anak yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Awal_a
kehidupan kami serba berkecukupan, namun ketika dunia berputar di kehidupan
kami membuat kami kekurangan. Dan ketika saat itulah aku mulai membutuhkan dana
untuk melanjutkan kuliah ke luar kota. Aku memang anak yang berprestasi dan
siswa yang di banggakan semua guru di sekolah. Namun itu semua tidak membantuku
untuk melanjutkan sekolahku, karena untuk kuliah juga membutuhkan dana yang
cukup besar.
Saat aku meminta ibuku untuk
melanjutkan sekolahku, ibuku menangis dengan permintaan ku itu dan hanya bisa
berdoa “ ya ALLAH anak ku begitu semangat dan gigih
untuk kuliah, namun aku tak sanggup memenuhi keinginannya, padahal aku tlah
membuat dia gagal menjadi seorang polwan, dan untuk hal ini juga aku tak
sanggup, apa yang harus aku lakukan y allah”. Ketika saat itulah aku seperti tak ada
semangat hidup. Ibuku tak sanggup melihat ku yang selalu termenung, dan
akhirnya ibuku pun berusaha untuk mencari pinjaman kepada saudara dan tetangga, meskipun
ibuku mendapatkan hinaan “ kalau kau gak sanggup menyekolahkan anakmu gak usah
sok mau nyekolahin anak” itulah hinaan
yang langsung terdengar di telingaku. Namun ibuku tak mendengarkan hinaan orang
terhadapnya, meskipun ia menangis mendengarnya. Kebesaran Tuhan pun selalu
datang pada HambaNya yang selalu berserah diri padanya, dan akhirnya aku dapat
kuliah di luar kota dengan uang hasil pinjaman.
Tidak lama
kemudian akupun berangkat ke luar kota sendirian, keadaan itu membuatku sedih
karna berangkat sendirian ke kota yang sama sekali belum pernah ku datangi,
rasa takut, sedih, bahagia, sudah menyatu dalam hatiku, tangisan antara aku dan
keluargaku membuatku gak karuan.
Sesampai aku
di sana aku tidak semangat buat beraktivitas apapun, tempat yang baru, orang2
yang baru membuatku terus menangis, namun sejenak aku membayangkan wajah ibuku
membuatku sadar akan tujuanku.
Kuliah mulai
ku jalani dan aku sadar akan keadaan orang tuaku dan akhirnya aku memutuskan
kuliah sambil bekerja, sulitnya mencari pekerjaan membuatku sempat mengeluh,
dan ada seorang ibu rumah tangga yang menawarkan aku pekerjaan sebagai tukang
cuci, dan akhirnya aku menerima pekerjaan itu, walau pun bayarannya tidak
mencukupi kebutuhan aku tetap semangat untuk menjalaninya namun itu tidak
menggangu kuliah dan prestasiku,hinaan dari teman-teman kuliah ku pun sangat
mengiris perasaanku. Namun aku percaya setiap hinaan org akan membuahkan hasil
yang baik dengan kesabaran dan akhirnya di kuliah aku mendapatkan beasiswa
sehingga dapat membantu keuanganku. Semester
demi semester ku jalani dan pada semester 4 aku dapat kerjaan di sebuah
restaurant pizza dan tak lupa aku bersyukur pada tuhan yang selalu memberiku
jalan untuk kebaikan. Hampir satu tahun aku bekerja di restaurant itu sebagai
waiters aku pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaan ku karena aku harus PKL
diluar kota. Dan untuk mengoptimalkan keuanganku agar tidak membebani ibuku aku
pun memutuskan untuk ikut MLM dengan membawa katalog. Akhirnya PKL ku pun
selesai dan MLM yang ku jalanipun semakin membaik. Peringkat dalam MLM pun membuatku sering dapat bonus dari penjualan
ku. Sampai pada akhirnya aku dapat perigkat member yang cukup tinggi.
Namun semua
tidak selalu berjalan dengan baik, kepintaran yang kumiliki membuat aku
termanfaankan oleh sahabatku sendiri. Aku berfikir begitu kejam dunia ini
sahabat sendiri memanfaatkan ku. Namun aku berfikir kalau semua akan ada
hikmahnya.
Semester 6 dan 7 pun selesai dan saatnya aku memasuki
semester 8, dimana aku mulai menyusun skripsi. Dan aku sangat membutuhkan uang,
uang hasil MLM ku pun habis untuk menyiapkan skripsiku sehingga aku memutuskan
untuk berhenti dari MLM itu. Dan aku mencoba untuk meminta dana dari orang
tuaku namun kondisi keuangan keluargaku juga habis untuk kuliah dan biaya sekolah
adik adikku, sementara hutang ibuku sudah semakin menumpuk dan aku hampir putus
kuliah,namun ibuku tetap berusaha membiayai skripsiku dengan modal jualannya. Dan saat dana sudah cukup masalah pun datang
dari dosen yang tidak suka samaku yang selalu berusaha untuk mengundur ngundur
waktu persidangan skripsiku. Aku tidak mengeluh aku mencoba untuk bersabar
menghadapi dosen tersebut dan tuhan membuka hati dosen itu. Dan akhirnya aku
sidang skripsi dengan hasil nilai A.
Akhirnya aku
sah jadi sarjana S.T rasa syukur yang teramat besar ku panjatkan pada Allah. Akupun
pulang ke kampung halamanku dan menemui orang tuaku yang sangat menyayangiku.
Aku pun langsung di panggil kepala sekolah SMA dan SMK d kampung ku untuk mengajar
sebagai guru Komputer . aku juga mulai membuat bisnis kecil- kecilan dan mulai
membantu keuangan orang tuaku, melunasi hutang2 ibuku, membantu sekolah
adik-adikku. Rasa bahagia yang kurasakan karena bisa menjadi anak yang berguna
bagi orang tuaku dan adik-adikku.
“kisah
seorang kakak"
sumber : saya sendiri donk..
sumber : saya sendiri donk..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar